Senin, 12 Desember 2016

AGAR ANAK MENJADI PECINTA ILMU 💜

AGAR ANAK MENJADI PECINTA ILMU 💜
.
Originally created by @fufuelmart (http://instagram.com/fufuelmart)
.
Kemarin di tulisan saya tentang mendidik generasi Alpha, saya sempat membahas bagaimana anak-anak lepas dari gadget dan bisa taat pada aturan screentime tanpa tantrum. Salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi anak untuk lebih dekat dengan buku, karena buku adalah salah satu media terbaik untuk anak mengenal banyak ilmu.
.
Berikut tips agar anak-anak menjadi suka bahkan cinta sama buku, yang tentu akan membuat mereka menjadi pecinta ilmu, insyaAllah:
.
1. Prepared Environment
Buatlah lingkungan rumah yang mendukung anak-anak lebih sering berinteraksi sama buku. Buat ruangan khusus mini home library unntuk anak-anak, khusus buku mereka saja tidak tercampur sama buku kita. Kalau belum mampu untuk memfasilitasi banyak buku, agendakan untuk ke perpustakaan daerah minimal seminggu sekali. Kalau di Bandung ada Bapusipda, di perpustakaan bagian anaknya banyak sekali buku buku bagus. Cuma karena saya jadwalnya masih sering keteteran, saya paling tiga bulan sekali ke perpus, memilih untuk menciptakan mini home library saja untuk anak-anak.
.
Di rumah kami sendiri, tidak ada televisi. Oleh karena itu sebisa mungkin kami memfasilitasi kegiatan harian anak-anak agar tidak membosakan. Bisa dilihat di foto, hampir di setiap sudut rumah lebih banyak bukunya 🙈😂 Saya dan suami sediakan perpustakaan ala-ala yang di rak bukunya khusus buku anak-anak saja. Untuk memudahkan mereka mengambil buku saat mereka ingin membaca. Ada rak buku dinding khusus untuk memajang buku-buku tipis yang tidak terlihat judulnya, agar bisa tetap rolling dan terbaca oleh anak-anak, biasanya saya ganti maksimal banget 3hari sekali. Di kamar tidur anak-anak pun saya siapkan rak buku, untuk kegiatan bedtime stories kami. Sekaligus memudahkan anak-anak untuk tidur tepat waktu, tingal masuk kamar bacakan buku sampai agak lelah, lalu matikan lampu kemudian tidur.
.
2. Sediakan Buku Anak yang Berkualitas
Buku yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan sesuai sama usianya. Anak-anak muslim yang merupakan generasi akhir zaman perlu cerdas; cerdas secara intelektualitas, cerdas secara emosi, juga cerdas secara spiritual. Jangan sampai kalah dengan orang tua di negara maju yang ortunya berbondong2 memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya. Kita juga BISA!!! (next time semoga bisa buat tulisan tentang betapa banyak PR yang perlu kita selesaikan, untuk mempersiapkan anak-anak generasi akhir zaman 😢) Kompak sama suami untuk memiliki visi misi yang selaras, dukungan suami sangat penting dalam kelancaran kita menyusun goals terkait tumbuh kembang anak.
.
Mentor parenting saya Abah Ihsan mengingatkan bahwa, kalau anak mau suka buku, cukup belikan dan sediakan buku yang banyak, sedari mereka bayi; dengan sendrinya mereka akan menjadi pecinta buku. Coba list kebutuhan buku-buku anak sesuai kebutuhan, sebagi orangtua kita perlu selektif dan terjun langsung dalam memilih fasilitas media belajar anak,
.
3. Bacakan minimal satu buku satu hari, lebih banyak lebih baik. Kalau anaknya keliatan gak fokus, kurang tertarik, hobinya pengen cepet-cepet. Alasannya cuma dua; boleh jadi bukunya memang tidak menarik untuk dia, atau anaknya tipe anak auditory yang tidak terlalu suka melihat isi buku, tapi dia sangat mendengarkan apa yang kita bacakan meski sambil melakukan aktifitas lain. Ingat bahwa fitrah anak itu adalah pembelajar, jadi pasti semuanya fitrahnya pecinta ilmu 💜
.
Saya ikut program buku 1000 buku dalam 5 tahun, yaitu program mengenalkan anak sampai 1000 buku sebelum dia usianya lima tahun. Hal ini bertujuan untuk membuat anak cinta buku dan terbiasa sama buku sebagai sumber ilmu. Meskipun bukunya nggak harus sampai 1000 judul melainkan boleh diulang buku yang sama asalkan minimal 1 hari per buku, kali tiga tahun saja sudah 1000 buku kan?
.
Namun, karena terlanjur Emil sudah suka banget sama buku, jadilah saya punya target untuk memberikan 1000 judul buku anak buat Emil sebelum ia usia 5 tahun. Sampai saat ini, hitungan kasar saya sih, baru nyampe sekitar 500 buku yang kami miliki. Hampir semuanya buku cerita anak, karena saya masih fokus ke ngajarin anak-anak saya "Adab", jadi buku ensiklopedia masih sedikit jumlahnya.
.
4. Cara membaca yang jelas dan lantang.
Jangan pakai bahasa bayi atau bahasa balita, melainkan pakai bahasa indonesia yang jelas artikulasinya. Boleh gunakan teknik mendongeng dnegan beda beda suara sesuai karakter tokohnya, asalkan masih dengan artikulasi pengucapan yang baik. Sembari tunjukkan kata-kata yang dibacakan, agar anak memahami bagian-bagian percakapan yang ada di buku di mana saja, bahkan bisa jadi ajang anak mulai belajar membaca dengan hafal bentuk per kata nya.
.
Menjadi ibu membuat saya juga perlu belajar banyak ilmu, salah satunya ilmu mendongeng. 😂 Meskipun belum mahir banget, tapi seenggaknya dengan belajar dari para pakar dongeng, jadi tahu cara membacakan yang baik agar anak tertarik dan antusias. Banyak belajar dari youtube, sama para pendongen ekspert nasional juga internasional. Buibu, jangan jadikan alasan ketidakbisaan kita keluar untuk ikut seminar jadi hambatan, manfaatkan kemudahan teknologi mumpung masih bisa dinikmati, dengan bijak ya.
.
5. Sebaik-baik teladan anak adalah orangtua, kalau mau anak cinta buku ya orangtuanya perlu juga. Baiknya agendakan punya target membaca tiap bulan untuk diri kita sendiri. Dengan melihat kita juga sering membaca buku untuk diri kita sendiri, anak-anak akan termotivasi untuk juga bisa membaca sendiri seperti orangtuanya.
.
Dibandingkan suami, sebenarnya saya kalau jauh banget dalam hal prestasi menamatkan buku per bulannya. Meskipun saya bisa sedikit ngeles sih, soalnya bisa bacain lebih dari 50 judul buku tiap bulan, iya buku anak-anak 🙈😂 Tapi tetep punya target bacaan sendiri. Di gambar ada rak hitam berderet itu sebagian koleksi buku-buku saya dan suami, dipisahkan dari rak buku anak-anak. Sisanya masih nitip di rumah orangtua masing-masing karena nggak muat di rumah kontrakan mungil kami 😅
.
6. Agendakan Jam Membaca Fix bagi Ibu Bekerja
Bagi ibu yang bekerja kadang suka bingung ya ngatur waktu untuk bisa quality time sama anak. Masih bisa diantisipasi sebenarnya, dengan membuat jadwal rutin harian membacakan buku pada anak. Pilih waktu-waktu dimana availabel, nggak perlu lama 10 menit juga cukup. Misla pagi-pagi sebelum berangkat pangku anak kemudian bacakan buku. Juga saat sebelum anak tidur, rutinkan bedtime stories, karena banyak sekali manfaatnya; utamanya mempererat bounding antara orangtua dan anak.
.
Semua tips ini tentu bukan hanya untuk ibu saja. Karena orangtuanya anak-anak itu berdua sama ayahnya. Anak-anak juga butuh dukungan dari ayahnya, butuh quality time sama ayahnya dan butuh diskusi mengenai isi buku sesuai pandangan ayahnya. Luangkan waktumu minimal 30 menit setiap hari untuk anak-anak ya yah 😊🙏🏻
.
7. Jangan pernah merasa "Lebay" kalau invetasi buku
Saya diajarin sama suami dan mentor saya untuk lebih utamakan investasi leher ke atas. Maksudnya investasi bagi otak kita, pengetahuan kita. Karena investasi leher ke atas nggak akan rugi, apalagi sebagai seorang muslim kita dianjurkan terus belajar sampai liang lahat.
.
Buku adalah salah satu investasi leher ke atas, yang nggak akan pernah merugikan; selama kita memastikan membeli buku yang tepat dan sesuai kebutuhan. Saya jarang banget beli kebutuhan investasi leher ke bawah berupa fashion dll, tapi nggak bisa kalau seminggu aja gak beli buku. Mungkin saat masih kecil dan usia dini masih belum keliatan berbedanya anak2 yg cenderung gak suka buku, dengan mereka yang suka buku.
.
 Tapi proses itu nggak pernah mengkhianati hasil, kelak saat mereka dewasa akan sangat terlihat bagaimana "cara berpikir" anak-anak yang sudah dikenalkan buku dari kecil dan menjadi pecinta ilmu, dibanding anak-anak yang lebih dikenalkan gadget atau hanya membaca buku untuk keperluan sekolah saja. Sangat berbeda nantinya.
.
Mari sama-sama bergenggaman tangan, saling menguatkan tangan satu sama lain; untuk mempersiapkan generasi terbaik, generasi akhir zaman yang semoga tetap kuat imannya pada agama Allah. Bismillah 😇💜
.
Bandung, Desember 2016
dari seorang ibu yang lagi sering baper sekaligus waswas ngikutin kajian akhir zaman
-FufuElmart-
.
Mohon maaf buat yang nggak bisa add friend karena udah full, tapi masih bisa tetep follow. Atau bisa silaturahim di Instagram saya @fufuelmart http://instagram.com/fufuelmart (saya lebih sering sharing di IG) 😊💜 🙏🏻









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pulang

Masih dalam suasana lebaran dan liburan. Senang sekali rasanya bisa pulang dan main ke kota ini, biasanya cuma singgah sebentar, terus bera...